PELALAWAN, RELASI PUBLIK – Banjir kembali melanda Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, pada Kamis, 1 Februari 2024, mengakibatkan masalah serius bagi warga setelah satu minggu sebelumnya merasakan sedikit kelegaan dari genangan air.
Air kembali naik sekitar 20 cm, menurut laporan langsung dari lapangan yang disampaikan oleh petugas pemantau air, termasuk BNPB dan petugas dari RAPP, didukung oleh media lokal.
Pada tanggal 31 Januari 2024, tinggi air di atas jalan mencapai 40 cm, dan kemudian melonjak menjadi 60 cm pada 1 Februari 2024, menyulitkan masyarakat untuk melintasi Jalan Lintas Timur menggunakan kendaraan bermotor atau mobil pribadi.
Petugas pemantau air dari RAPP, Trimukariono, memberikan himbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap curah hujan yang tinggi di wilayah Sumatera Barat, yang menyebabkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang terpaksa membuka pintu air lebih lebar lagi.
Dampak dari kenaikan banjir ini sangat terasa, terutama pada sektor ekonomi masyarakat. Pedagang menghadapi kesulitan besar dalam membawa dagangan ke kecamatan lain seperti Sorek, Bunut, Ukui, dan sekitarnya, akibat sulitnya akses jalan. Hal ini mengakibatkan pedagang lokal terhambat dalam menjalankan aktivitas jual beli mereka.