Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaKabupaten KamparTerbaru

Batu Tilam Bawa Berkah, Tahun 2021 8,9 Miliar Dana APBN, APBD Dikucurkan Untuk Desa Kebun Tinggi

10
×

Batu Tilam Bawa Berkah, Tahun 2021 8,9 Miliar Dana APBN, APBD Dikucurkan Untuk Desa Kebun Tinggi

Sebarkan artikel ini

BANGKINANG – Keberuntungan Desa Kebun Tinggi memiliki objek wisata air terjun Batu Tilam membawa berkah, kenapa tidak semenjak objek wisata alam yang mempersona di duniakan Desa Kebun Tinggi Kecamatan Kampar Kiri Hulu itu menjadi pusuat perhatian pemerintah, sebanyak 8,9 Miliar bantuan dari APBD dan APBN dikucurkan dalam tahun ini.

Bantuan tersebut akan dikucurkan untuk pembangunan jalan dan infrastruktut pada tahun 2021 ini. Hal itu diungkapkan kepala desa Kebun Tinggi Joni Antoni, di jalan Ahmad Yani Bangkinang, Kamis (1/3) pagi.

Example 300x600

Lebih lanjut, Joni menjelaskan, ditahun 2021 ini APBD Kampar akan dikucukan sebanyak 900 juta untuk pemotobgan dan pembukaan jalan menuju objek wisata Batu Tilam sepanjang 6000 meter.

Sedangkan bantuan Pemerintah Profinsi Riau sebesar 6,9 Miliar untuk peningkatan jalan provinsi dari Jalan Lubuk Agung sampai batas Sumbar sekitar sekitar 35 KM.

Dana pisau Anggota DPR RI Syahrul Aidi sebesar 600 juta untuk kebutuhan pembangunaan objek wisata seperti pondok, jalan, dan lainnya, dan ditambah dana APBN 500 juta untuk pengelolahaan objek wisata melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), total 1,1 Miliar.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya batu tilam ini desa Kebun Tinggi dikenal oleh pemerintah pusat, provinsi sampai pemerintah kabupaten. Masyarakat luaspun juga mengenali desa Kebun Tiggi,” ujar lelaki yang akrab disapa dengan Toni itu.

Tidak sampai disitu dirinya juga menjelaskan kedatangan ustadz Abdul Somad pada Jumaat tanggal 26 Maret kemaren juga memberikan bantuan kepada anak yatim janda terlantar pakir miskin, lebih kurang 50 orang, itu diberikan berbentuk sembako dan uang tunai.

“UAS juga membantu kipas angin 5 unid, sonsistem, cat tembok masjid,” akuinya.

Lelaki berkulit kuning lansat itu memaparkan, sebelum objek wisata batu tilam itu diduniakan desa ini jauh tertinggal dan sulit dijangkau.

“Sekarang aja bisa kita lihat infrastruktur jalan menuju desa masih menggunakan jalan kuning, karena dari desa menuju ibu kota kecamatan lebih kurang 150 KM, dari ibu kota Kabupaten lebih kurang 170 dan dari desa itu ke provinsi 200 KM,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah pusat provinsi dan kabupaten lebih giat membangun di daerah yang terisolir itu, karena desa yang berpotensi bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Harapan kita kepada pemerintah untuk lebih giat membantu daerah daerah yang terisolir yang memiliki potensi, tidak haanya di Desa Kebun Tinggi aja, daerah daerah yang berpotensi seharusnya diutamakan, agar perekonomian masyarakat bisa terangkat,” harapnya. (Defri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *